Serba-Serbi Bali Lombok: Kompor Surya

Double-Angled-Twelve-Sided Solar Cooker

Kompor Surya Sudut Ganda-Duabelas Sisi

Latar belakang.
Kompor SGDS mempunyai 24 panel pantul untuk mengumpulkan tambahan sinar matahari sebagai pengganti panas yg hilang karena tidak menggunakan kantong plastik. Kompor ini mirip dg kompor parabolik, tetapi karena sulit membuat lingkaran parabolik yg sebenarnya, maka digunakan banyak panel datar untuk memfokuskan sinar matahari tepat di wajan/panci.
Kompor ini, telah dites di Shanghai, dapat mencapai suhu 140ºC didalam panci hitam yg masih kosong, pada hari yg cerah. Telur dapat matang dalam waktu 30 menit dan dua cangkir beras telah matang dalam 90 menit. Kompor harus diatur posisinya setiap 45 menit atau kurang sehingga lebih efisien. Penyangga sederhana, terbuat dari bilah bambu atau kayu, menyatu sebagai bagian dari kompor untuk meletakkan panci sesuai yg diinginkan.
Kompor ini kokoh/kaku oleh tali, yg menyatukan semua panel sehingga membentuk sudut 45º, dibagian paling bawah kompor. Tali dibuat tegang dg mengikat kedua ujungnya pd batang kayu kecil. Semakin tegang talinya, semakin baik bentuk kompornya. Bila diperlukan, tali ukuran lebih kecil diikat saling silang, pada posisi jam 3 dan jam 9, berguna untuk menarik kedalam bila ada salah satu panel berubah akibat gravitasi. Dengan mengendurkan tali temali dan mencopot dudukan panci, kompor ini dapat dilipat untuk disimpan atau untuk dibawa-bawa.
Bahan:
Cardboard/kardus/karton tebal
Almunium foil
Lem putih (lem kayu)
Tape kertas
Bilah kecil bambu/kayu
Tali atau kawat
Konstruksi
Potong kardus/karton dg ukuran 24X61 cm sebanyak 12 buah. Buatlah gambar seperti dibawah ini pada tiap potongan kardus.
Tekuk keatas garis yg berjarak 24 cm dari ujung yg kecil. Lubangi kedua ‘kupingnya’ sesuai dg tali yg akan digunakan, lalu lipat ‘kuping’ keatas juga.

Atur panel berjejer, bagian kuping saling bertumpu, bagian yg terlebar saling berdempet, lalu rekatkan ke 12 panel dengan tape kertas sehingga membentuk lingkaran. Potong almunium foil sesuai bentuk kompor, lalu lem. Usahakan almunium foilnya rata.

Masukkan tali kedalam lobang ‘kuping’sehingga semua panel bagian bawah menyatu. Satukan kedua ujung tali pada sebuah batang kayu kecil, tarik salah satu ujungnya hingga kompor membentuk seperti parabola, lalu ikat. Untuk menambah efisien, tutup bagian bawah lubang dg sesuatu yg bersifat memantul (misalnya tutup panci almunium yg tidak terpakai, atau kaca bulat, dsb).

Dudukan wajan/panci
Buat 4 lubang kecil, paralel ditengah, pada 4 panel. Tusuk dg 2 bilah bambu/kayu sepanjang 35 cm, hingga tembus keseberangnya. Maka terbentuklah 4 persegi panjang sebagai dudukan wajan/pancinya. Lem potongan kardus/karton kecil pada bilah bambu/kayu dibagian luar, lalu ikat dg tali karet ke 4 ujung bilah yg menonjol agar tidak bergerak.
Tempel dua buah bilah bambu/kayu sepanjang 29 cm tegak lurus disalah satu sudut dudukan, sisipkan ujung2 bawahnya diantara lipatan sambungan ‘kuping’. Ikat bagian atas yg menempel tegak lurus di dudukan dg kawat agar dudukan lebih stabil dan kokoh, sehingga mampu menanggung beban lebih dari 2.5 kg.

Sekarang kompor SGDS siap dipergunakan. Posisikan kompor menghadap langsung matahari. Panci berwarna hitam (atau yg dicat hitam), dg makanan didalamnya, sekarang dapat ditaruh mendatar atau miring pada dudukan agar dapat dimasak oleh panas yg dihasilkan matahari.
Diterjemahkan dari
http://solarcooking.org/plans/DATS.htm. by Teong H. Tan. For questions or comments, contact webmaster@solarcooking.
Catatan
Panci, wajan, atau alat memasak lainnya, sebaiknya yg hitam, atau dicat hitam, seluruh bagian luar atau bawahnya saja. Karena warna hitam menyerap panas.
Untuk menentukan titik fokus sinar (titik pusat menyatunya pantulan sinar surya) dapat menggunakan rumus: F = D^2/(16*d). F = fokus, D = diameter kompor, d = kedalaman.
Contoh 1: D: 20, d: 10, maka F = 20×20/(16×10) = 2.5 cm. Contoh 2: D: 70, d: 20, maka F = 70×70/(16×20) = 15.3 cm.
Parvati Solar Stove